Kamis, 05 Juni 2008

Gengsi dan Ayahku

“Kenapa aku malu untuk memeluk ayahku dulu???...saat ia menyapa dan menghampiriku. Bertanya padaku, “apa ada masalah??”

Aku kini adalah seorang ibu rumah tangga dg 1 orang anak perempuan yg mungil dan sedang lucu2 nya. HANISAH THALITASYANI namanya. Mempunyai PANDEG RUWAHANANTO (suami) yg bertanggung jawab dan pekerja keras.
Tapi dalam catatan ku kali ini aku mau bercerita mengenai keluarga ku.
Nama ku Dwi Risanti usiaku saat ini hampir 25 di bulan Juni ini.

Tapi kini cm ada ibu dan abangku saja sepeninggal ayahku. Sampai akhirnya aku bertemu suami ku dan skrg ada bidadari kecilku yg mungil.

Aku selalu saja merasa gengsi setiap kali aku mendapatkan pehatian dan curahan kasih sayang dari ayahku. Waktu itu umurku skitar 11 tahun. Hal itu selalu ku dapatkan darinya bertahun2 hingga akhirnya beliau meninggalkan aku.
Selama beliau masih hidup hingga akhir hayatnya cm 2 kali kudapati dia marah. Pertama kali waktu beliau sdng tertidur, aku dan abangku berisik di sekitarnya. Dan ia merasa terganggu, tapi itupun aku cm di tegurnya. Cuma teguran sih memang, tp bg ku saat itu yg ngga pernah sekalipun di marahi/di tegurnya membuatku sediih sekali. Rasanya seperti habis dipukuli, padahal tidak.
Dan yg kedua adalah saat2 dia mau meninggalkan dunia ini. Yah…mungkin itu sebagai kenangan terakhir yg bisa kuingat sampai saat ini. Pada saat itu, beliau menimpuk aku dg kue karna kesal aku salah mendengar perkataannya. Aku sedih sekali…hingga akupun menangis. Melihat hal itu ibuku pun terkejut dan sekaligus mentertawai aku. Dan ibupun memarahi ayah. Karna tak seharusnya ia begitu. Namun apa mau dikata…”namanya jg orang sakit….”
Hingga akhirnya ayahku menemui ajalnya…Sedih sekali saat itu, menangis tak henti2nya. Kehilangan ayah bagiku..tdk seperti kehilangan pacar hehehe…berbeda sekali rasanya. Sampai saat ini pun….kesedihan itu terus ada di diriku.

Jadi buat kalian yg masih mempunyai orangtua yg komplit, sayangilah mereka dan rawatlah mereka..jangan sampai terlambat dan menyesal seperti aku.
Tapi aku bukanlah tipe anak yg melawan orangtua sendiri. Aku Cuma gengsi karna umurku pada saat itu yg beranjak remaja.
Dan GENGSI itu telah membuat ku berkata sampai sekarang “Kenapa aku harus gengsi saat ayah membelai rambutku sambil berkata “anak ku skr sudah besar ya??””

Untuk anak ku Thalita sayang…Kasihi dan sayangilah kedua Ayah Bunda mu…
Teruslah berbakti dan menjadi anak yg sholeha …. Dan jadilah kawan yg baik buat orang2 di sekelilingmu…

Tidak ada komentar: